Pages

Ads 468x60px

Sunday, 7 July 2013

Model Stake , Caroll , Gagne dan Richie

PENILAIAN PROGRAM MODEL STAKE
Dalam penilaian program, Morrison mengemukakan ada 3 komponen yang harus diperhatikan, iaitu:
 1) keterangan, 2) kriteria, 3) judgement atau pertimbangan. Keterangan program diperlukan untuk pengumpulan maklumat tentang sesuatu yang dinilai (deskriptor). Kriteria berkaitan dengan dasar yang dipergunakan untuk sampai pada judgement. Dalam opreasional model penilaian Stake menekankan pada 2 jenis operasi iaitu: keterangan dan pertimbangan (judgements), yang dibezakan dalam 3 fasa dalam penilaian program iaitu:- Persiapan atau pendahuluan (antecedent)- Proses / transaksi (transaction-processes)- Keluaran / hasil (outcomes, output)Descriptions matrix berkaitan dengan sengit (goal = tujuan) dan obsevations (effect = akibat). Judgement berkaitan dengan standard (tolak-ukur = kriteria / dan judgement (pertimbangan). Penekanan paling besar pada model ini adalah pendapat bahawa penilai membuat keputusan tentang program yang sedang dinilai.Matriks pertama keterangan, berkaitan atau menyangkut 2 hal yang menunjukkan kedudukan sesuatu (yang menjadi sasaran penilaian), yaitu apa maksud / tujuan yang diharapkan oleh program, dan pengamatan / akibat, atau apa yang sesungguhnya terjadi atau apa yang betul-betul terjadi. Selanjutnya penilai mengikuti matrix kedua, yang menunjukkan langkah pertimbangan, yang dalam langkah tersebut merujuk pada standard.
Model Penilaian Stake
Menurut Stake, ketika penilai tengah mempertimbangkan program, harus melakukan 2 perbandingan berikut:1) Membandingkan keadaan hasil penilaian program tertentu dengan dengan yang terjadi diprogramkan lain, dengan objek sasaran yang sama.2) Membandingkan keadaan hasil pelaksanaan program dengan standard yang diperuntukkan bagi program yang bersangkutan, berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai.
A. Latarbelakang Model Countenance Stake Menurut Stake sangat jarang ditemukan laporan kajian yang relevan atau untuk data perilaku berkaitan dengan keputusan akhir kurikuler dan juga jarang dijumpai kegiatan penilaian formal yang menghuraikan keadaan awal dan transaksi dalam kelas. Oleh kerana itu, Stake mengembangkan model penilaian, bukan tentang apa yang harus diukur dan bagaimana cara mengukurnya melainkan sebagai latarbelakang membangunkan pelan penilaian. Jadi, model Countenance Stake berorientasikan sekitar program pendidikan bukan pada produk pendidikan, kerana nilai produk bergantung kepada penggunaan program. Dalam tulisannya Stake memperkenalkan konsep penilaian yang berorientasikan pada sifat dinamik dan kompleks pendidikan, salah satu yang memberikan perhatian yang tepat untuk tujuan pelbagai dan penilaian dari pengamal. Menurut Stake, tujuan dan prosedur penilaian pendidikan akan berbeza-beza misalnya Apa yang cukup tepat untuk satu sekolah mungkin kurang tepat bagi orang lain.
B. Konsep Model Countenance Stake Model Countenance adalah model pertama penilaian kurilulum yang dibangunkan Stake. Pengertian Countenance adalah keseluruhan, sedangkan pengertian lain adalah sesuatu yang disenangi (favourable). Menurut Provus (1972), Tujuan model Countenance Stake adalah melengkapi kerangka untuk pembangunan suatu rencana penilaian kurikulum. Perhatian utama Stake adalah hubungan antara tujuan penilaian dengan keputusan seterusnya berdasarkan sifat data yang dikumpulkan. Hal tersebut, kerana Stake melihat adanya ketidak-sesuaian antara harapan penilai dan guru. Penilaian yang dilakukan oleh guru tidak akan sama hasilnya dengan penilaian yang dilakukan oleh ahli penilaian. Oleh itu, menurut Porvus model Countenance Stake dimaksudkan guna memastikan bahawa semua data yang dikumpul dan diproses untuk melengkapkan maklumat yang boleh digunakan oleh pemakai data. Hal ini bermakna bahawa penilai harus mengumpulkan data deskriptif yang lengkap tentang hasil belajar siswa dan data pelaksanaan pengajaran, dan hubungan antara kedua-dua faktor tersebut. Di samping itu juga, jugment data harus dikumpulkan. Sedangkan menurut Howard, H (2008) penilaian Stake s orientasinya adalah tujuan dan pendekatan mekanik dalam program pendidikan. Oleh kerana itu, Kemble & Charles (2010) mengatakan bahawa model countenance stake sangat berpengaruh pada program pendidikan. Stake mendasarkan modelnya pada penilaian formal, suatu kegiatan penilaian yang sangat bergantung pada pemakaian "checklist, structured visitation by peers, controlled comparisons, and standardized testing of students" (Hasan, 2008, 207). Dalam hal checklist Shepard (1997) menyebutkan bahawa terdapat lima ketegori iaitu: - Objektif atau tujuan penilaian. - Spesifikasi program meliputi falsafah pendidikan yang dianut pada mata pelajaran, tujuan pembelajaran, dan lain sebagainya. - Hasil program, seperti pengalaman belajar, pencapaian hasil pelajar. - Hubungan dan penunjuk termasuk kongruensi kenyataan dan harapan, kontingensi meliputi sebab akibat. - Judgment nilai. Oleh kerana itu, Hasan (2008; 201) mengatakan bahawa model Countenance stake bersifat arbitraty dan tidak perlu dianggap sebagai suatu yang mutlak. Stake s mempunyai keyakinan bahawa suatu penilaian haruslah memberikan keterangan dan pertimbangan sepenuhnya mengenai evaluan. Dalam model ini stake sangat menekankan peranan penilai dalam mengembangkan tujuan kurikulum menjadi tujuan khusus yang diukur, sebagaimana berlaku dalam tradisi ukuran behavioristik dan kuantitatif. Model Countenance Stake terdiri atas dua matriks. Matriks pertama dinamakan matriks Penerangan dan yang kedua dinamakan Matriks Pertimbangan. Matriks pertimbangan baru dapat dikerjakan oleh penilai setelah matriks Penerangan diselesaikan. Matriks Desktripsi terdiri atas kategori rencana (intent) dan pemerhatian. Matriks Pertimbangan terdiri atas kategori standard dan pertimbangan. Pada setiap kategori terdapat tiga fokus iaitu: a. Antecedents yaitu sebuah keadaan yang ada sebelum arahan yang mungkin berkaitan dengan hasil, contohnya: latar belakang guru, Kurikulum yang sesuai, Ketersediaan sumber. b. Transaction yaitu pertemuan dinamik yang merupakan proses Arahan (kegiatan, proses, dll), contohnya: interaksi guru dan pelajar, Komponen penyertaan c. Outcomes iaitu kesan dari pengalaman pembelajaran (pemerhatian dan hasil tenaga kerja), contohnya performance guru, Peningkatan prestasi.
1. Matriks Penerangan Kategori pertama adalah sesuatu yang dirancang pemaju kurikulum atau program. Dalam konteks KTSP, kurikulum tersebut adalah kurikulum yang dibangunkan atau digunakan oleh satu unit pendidikan. Sedangkan program adalah silabus dan Rencana Program Pengajaran (RPP) yang dibangunkan guru. Guru sebagai pemaju program merancang keadaan / keperluan yang diinginkannya untuk suatu kegiatan kelas tertentu. Misalnya yang berkaitan dengan minat, kemampuan, pengalaman, dan lain sebagainya dari peserta didik. Kategori kedua dinamakan observasi, berkaitan dengan apa yang sesungguhnya sebagai implementasi yang diingini pada kategori yang pertama. Kategori ini juga sebagaimana yang pertama terdiri atas antecendents, transaksi, dan hasil. Penilai harus melakukan pemerhatian (pengumpulan data) mengenai antecendents, transaksi, dan hasil yang ada di suatu satuan pendidikan.
2. Matriks Pertimbangan Terdiri atas kategori standard dan pertimbangan, dan fokus antecendents, transaksi, dan outcomes (hasil yang diperolehi). Standard adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu kurikulum atau program yang dijadikan evaluan. Standard boleh dikembangkan dari ciri-ciri yang dimiliki kurikulum, tetapi dapat juga dari yang lain (pre-ordinate, mutually adaptive, proses). Kategori kedua adalah kategori pertimbangan. Kategori ini menghendaki penilai melakukan pertimbangan dari apa yang telah dilakukan dari kategori yang pertama dan kedua matriks Penerangan sampai kategori pertama matriks Pertimbangan. Suatu penilaian harus sampai kepada pemberian pertimbangan. Keseluruhan matriks yang menyokong model Stake ini terdiri dari 12 kotak.
C. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Cara kerja model penilaian Stake, penilai mengumpulkan data mengenai apa yang diinginkan pemaju program baik yang berhubungan dengan keadaan awal, transaksi, dan hasil. Data dapat dikumpulkan melalui kajian dokumen dapat pula melalui wawancara.


Analisis logik diperlukan dalam memberikan pertimbangan mengenai keterkaitan antara prasyarat awal, transaksi, dan hasil dari tempat-tempat tujuan. Penilai harus dapat menentukan apakah prasyarat awal yang telah dikemukakan pemaju program akan tercapai dengan rencana transaksi yang dikemukakan. Atau sebetulnya ada model transaksi lain yang lebih berkesan. Demikian pula mengenai hubungan antara transaksi dengan hasil yang diharapkan. Analisis kedua adalah analisis empirik. Dasar bekerjanya sama dengan analisis logik tapi data yang digunakan adalah data empirik.

Pekerjaan penilai seterusnya adalah mengadakan analisis congruence (kesesuaian) antara apa yang dikemukakan dalam tujuan (inten) dengan apa yang terjadi dalam kegiatan (observasi). Perlu diperhatikan apakah yang telah dirancang dalam tujuan sesuai dengan pelaksanaanya di lapangan atau terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Apabila analisis contingency dan congruence tersebut telah selesai, maka penilai menyerahkannya kepada pasukan yang terdiri daripada pakar-pakar dan orang yang terllibat dalam program. Pasukan ini yang akan meneliti kesahihan hasil analilsis penilai dan memberikan persepsinya mengenai faktor penting baik dalam contingency maupun congruence. Tugas penilai berikutnya adalah memberikan pertimbangan mengenai program yang sedang dikaji. Untuk itu, penilai memerlukan standard.
Menurut Woods (1988) dalam melakukan penilaian sebelum melakukan pengumpulan data, maka para penilai harus bertemu terlebih dahulu untuk membuat kerangka acuan yang berkaitan dengan antecedents, transaksi dan hasil. Hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk memperjelas tujuan penilaian tetapi juga untuk melihat apakah model Countenance Stake s konsisten terhadap transactions yang dimaksudkan dengan antecendent dan outcome.
D. Kelebihan Dan Kelemahan Menurut Howard, E (2008), kelebihan dan kelemahan penilaian model Countenance Stake s adalah:   Kelebihannya adalah: 1. Dalam penilaiannya melihat keperluan program yang dilayani oleh penilai. 2. Usaha untuk mendeskripsikan kerumitan program sebagai realiti yang mungkin berlaku. 3. Mempunyai potensi besar untuk memperoleh wawaasan baru dan teori-teori tentang lapangan dan program yang akan di penilaian. 

Kelemahannya adalah: 1. Pendekatan yang dilakukan terlalu subjektif. 2. Terjadinya kemungkinan dalam mengurangkan pentingnya instrument pengumpulan data dan penilaian kuantitatif. 3. Kemungkinan bayaran yang terlalu besar dan padat karya. Selain hal tersebut menurut Kemble (2010), mengatakan bahawa kelebihan penilaian model Countenance Stake antaralain adalah: 1. Dalam penilaian memasukkan data tentang latar belakang program, proses dan hasil yang merupakan perluasan ruang lingkup penilaian pada tahun 1970-an. 2. Penilai memegang kendali dalam penilaian dan juga memutuskan cara yang paling tepat untuk hadir dan menggambarkan hasil 3. Fokus pada kebimbangan pihak berkepentingan dan isu-isu meningkatkan komunikasi antara penilai dan pihak berkepentingan. Sedangkan Menurut Robinson (2006) kelebihan model Countenance Stake yaitu bahawa model tersebut mempunyai kehatian-hatian dalam memberikan judgment mengenai nilai aspek yang berbeza-beza. Model ini juga boleh memudahkan sebuah pemahaman yang mendalam mengenai semua aspek program pembelajaran, yang tidak hanya memnugkinkan penilai untuk menentukan out come pembelajaran, tetapi juga menunjukkan alasan dan akibat kesannya. Model ini memberikan dasar yang kuat untuk memberikan cadangan dan judgment yang menarik atas nilai sebuah pembelajaran. Depwell, F & Glynis. (2008) kekuatan model Contenance Stake adalah di penginapan dan penataan pelbagai peringkat data. Dalam penilaian yang dilakukan data yang dikumpulkan adalah campuran data kualitatif dan kuantitatif, formal dan informal, rendah dan menengah. Dalam model countenance stake semua data diolah sesuai dengan kategori berkhidmat dalam matriks. Woods (1988) mengatakan bahawa kekuatan model countenance stake adalah cara dan tindakannya pasti dan dapat diamati secara bersamaan antara standard dan pertimbangan.

 

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

:-)

:-)

Lalalalaaaa~

Sample text

Comel


:-)

Penafian

Hakcipta Terpelihara © 2013 DiarykuPurple
Blog Diarykupurple tidak akan bertanggungjawab ke atas sebarang kehilangan atau kerosakan yang diakibatkan oleh penggunaan maklumat yang dicapai daripada blog ini. Semoga bermanfaat.

Hohohooo~

SHOUT BUSUK : Start !-->